Rabu, 28 Desember 2011

Dadang Mahisa's Talk: fenomena pejabat artis

Dadang Mahisa's Talk: fenomena pejabat artis: Jangan salah di negara kita ini, fenomena artis menjadi pejabat atau sebaliknya pejabat menjadi artis sudah menjadi trend. Entahlah mana yan...

Kamis, 10 November 2011

Berkaca Dari Kasus Iqbal Sabarudin


Nama Iqbal Sabarudin, seorang mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung yang aktif juga di Himpunan Mahasiswa (Hima) Persatuan Islam (Persis) Bandung, menjadi menasional. Namanya mendadak terkenal akibat ulahnya pada saat upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda ke 83 di Lapangan Siliwangi Bandung, Jumat (28/10), dimana Wakil Presiden, Budiono, Menteri Pemuda dan Olah Raga (Menpora), Andi Malarangeng, Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, Wakil Gubernur Jabar, Dede Yusuf dan tamu undangan lainnya tengah khidmat mengikuti hari bersatunya tekad pemuda 83 tahun lalu untuk memiliki tanah air, satu bangsa, satu bahasa, I n d o n e s i a.
Iqbal secara atraktif mengacungkan sebuah karton bertuliskan tiga tuntutan kepada pemerintah SBY-Budiono. Di hadapan para pemimpin generasi muda aksinya itu menuai pukulan dan tendangan dari Pasukan Pengawalan Presiden (Paspampres) dengan dalih melumpuhkan pelaku gangguan. Hingga menyebabkan Iqbal harus dijahit sebanyak 5 jahitan. 
 Publik sontak kaget. Terkejut melihat aksi Iqbal dan aksi Paspampres di hadapan ribuan orang, ditayangkan sejumlah media cetak maupun elektronik. Diperdengarkan lewat radio dan diskusi-diskusi di warung kopi. Pro dan kontra muncul atas ulah Iqbal maupun tindakan refreshif aparat keamanan terhadap anak muda yang ingin menyalurkan unek-uneknya sebagai anak bangsa.
Sebagian publik merasa terwakili dengan aksinya Iqbal tersebut. Dimana berbagai cara dan media sudah sudah ditempuh publik untuk mengingatkan para pemimpin kita supaya berpihak pada rakyat, berpihak pada kepentingan Negara, namun publik merasakan bahwa saluran-saluran tersebut mandeg, tersumbat, terkadang bias. Karenanya cara yang paling efektif adalah dengan menyampaikannya langsung ke RI 1 atau RI 2.   
Sebagian lagi mengutuk tindakan refresif Paspampres. Namun ada juga pihak yang menyalahkan langkah Iqbal dan memuji tindakan Paspamres. Dikatakannya bahwa Paspampres sudah bertindak sesuai prosedur yang baku, sesuai SOP.
Gubernur Ahmad Heryawan, wagub Dede Yusuf, Menpora Andi Malarangeng adalah pemimpin muda. Anas Urbaningrum, Angelina Sondakh, Muhaimin Iskandar juga pemimpin muda yang dalam salah satu survey disebut-sebut memiliki nilai merah. Sehingga sebagian orang ragu bahkan tidak percaya pada pemimpin kalangan muda. Mereka masih meyakini kalangan tua yang berpengalaman lebih pantas untuk memimpin negeri ini tanpa mempertimbangkan bahwa generasi tua itulah yang mewariskan sejumlah kultur buruk pada generasi baru ini, mereka berperan dalam melahirkan politisi busuk di negeri ini.
Sebenarnya masih banyak pemuda yang baik, terpelajar, cerdas dan peduli pada bangsa dan Negara ini tapi keberadaannya kini tenggelam di tengah hiruk pikuk dunia gemerlap atau bahkan terkubur di tengah kerasnya kehidupan. Namun harus diakui bahwa pemuda masa depan yang akan menjadi pemimpin di negeri ini harus diuji, ditempa dengan berbagai cobaan dan ujian untuk membuktikan jati dirinya sebagai pemimpin yang berkarakter, cinta bangsa, cinta tanah air, memiliki nasionalisme yang tinggi, kokoh dan berkepribadian. Tidak mudah tergoyah oleh godaan materi apapun demi bangsanya, demi negaranya, demi rakyatnya.
Jika kriteria tersebut yang dijadikan patokan maka kita sebagai bangsa harus mencarinya dengan susah payah. Bak mencari jarum di tengah tumpukan jerami.    Karena yang kita lihat sekarang tidak sedikit generasi muda yang awalnya idealis, patriotis, nasionalis. Namun ketika kekuasaan dan harta di tangannya nampaknya sifat-sifat tadi hilang. Idealisme, patriotisme, nasionalisme hilang entah kemana. Yang ada adalah sifat dan perilaku pragmatisme dengan mengambil untung untuk diri sendiri tanpa memperdulikan rakyat, bangsa dan Negara. Akibatnya kekayaan Negara tergadai tanpa bisa dinikmati bangsa sendiri.  Bak ayam mati di lumbung padi.
2014 adalah waktu yang tidak jauh di hadapan kita. Rakyat kembali akan menyalurkan aspirasinya,memilih pemimpinnya. Hati-hati(***)

Minggu, 30 Oktober 2011

Hewan Qurban Sehat dikalungi label Sehat

Kepala Dinas Peternakan Jawa Barat, Ir. Koesmayadie SP, mengatakan bahwa pihaknya akan segera menurunkan tim untuk memeriksa kesehatan hewan-hewan qurban H-7. Pemeriksaan tersebut, katanya, untuk menjamin keamanan dan ibadah ummat Islam yang menyembelih qurban. Bagi hewan qurban yang sudah dinyatakan sehat maka akan segera diberi label dengan cara dikalungi label sehat. 












Sabtu, 29 Oktober 2011

Kamis, 27 Oktober 2011

Rabu, 26 Oktober 2011

Berita Foto: PAN Bandung Target 6 kursi

Berita Foto: PAN Bandung Target 6 kursi: Mantan Ketua DPD PAN Kota Bandung, Deden Rukman Rumaji, Rabu (26/10) dalam sambutannya pada Musyawarah Daerah 3 PAN Kota Bandung di Gedung ...

Berita Foto: PAN Bandung Target 6 kursi

Berita Foto: PAN Bandung Target 6 kursi: Mantan Ketua DPD PAN Kota Bandung, Deden Rukman Rumaji, Rabu (26/10) dalam sambutannya pada Musyawarah Daerah 3 PAN Kota Bandung di Gedung ...

Kamis, 20 Oktober 2011

Berita Foto: Pekan Imunisasi Nasional

Berita Foto: Pekan Imunisasi Nasional: pekan imunisasi tambahan campak dan polio dilaksanakan serentak dari tanggal 18 oktober hingga 18 november 2011. ribuan kader pkk secara su...

Senin, 10 Oktober 2011

Persis Tolak Ahmadiyah

Bandung----Tidak untuk mengungkit masalah syara namun karena arsip penulis sempat tidak terlacak di komputer dan baru ketemu beberapa waktu yang lalu, maka penulis berusaha memunculkan wawancara penulis dengan Prof. Dr. Maman Abdurrahman, salah seorang pengurus PP Persatuan Islam maupun PW Persis Jabar, Baziz Bandung dan seorang dosen di Unisba.
Dalam satu kesempatan Prof. Dr. Maman Abdurahman mengungkapkan sikap Persis terhadap aliran Ahmadiyah serta pencetusnya yaitu Mirza Ghulam Ahmad.
Dikatakannya bahwa MGA adalah plagiat atas Nabi Isa AS, Rasullullah, pembaharu dan Alquran.
selengkapnya inilah hasil wawancara itu. 

Jumat, 07 Oktober 2011

As ad Ali menilai NII

Wakil Ketua Umum Nahdlatul Ulama (NU) yang juga mantan pengurus Badan Intelegen Nasional (BIN), As ad Ali, yang pernah diwawancara penulis beberapa waktu lalu,mengatakan bahwa kelompok Negara Islam Indonesia (NII) sebenarnya sejak tahun 1962 lalu telah bubar. Hanya karena bersifat ideologi maka sampai saat ini masih saja ada orang yang berfaham seperti itu. Pancasila diyakininya dapat mencegah timbulnya faham-faham semacam itu.
berikut petikan wawancara penulis dengan As ad Ali;



Rabu, 05 Oktober 2011

Minggu, 02 Oktober 2011

Pelurusan Sejarah 1 Oktober

Bandung---Sejarah adalah sebuah peristiwa atau serangkaian peristiwa yang telah terjadi di waktu yang lalu, baik satu menit yang lalu atau puluhan, ratusan, ribuan bahkan jutaan tahun yang lalu. Terjadi secara begitu saja secara alami. Ribuan bahkan jutaan orang telah menjadi tokoh pelaku dari sejarah nya masing-masing. Ada yang tercatat namun banyak juga yang tidak tercatat.
Sejarah yang tidak tercatat biasanya hanya melalui ingatan orang perorang yang diceritakan dari mulut ke mulut. Namun ada juga sejarah yang tidak diusahakan untuk dicatat oleh manusia ‘pelaku’ maupun pemerhati sejarah. Dalam hal ini alam seringkali mengabadikan catatan sejarahnya pada artepak-artepak maupun fosil-fosil berbagai makhluq hidup dalam bentuk aslinya sehingga orang yang lahir kemudian dapat mengungkapkan asal muasal sejarah suatu bangsa, baik fisik, budaya, kebiasaan, perilaku dll dengan caranya sendiri, seperti terkubur selama ratusan tahun oleh abu vulkanik sebagaimana dialami Bangsa Yunani Kuno, tenggelam sebagaimana Firaun dan banyak lagi.
Namun belakangan ternyata catatan sejarah tersebut bisa diarahkan dan direkayasa dan ditutup-tutupi untuk suatu kepentingan tertentu, baik untuk kepentingan ekonomi, politik, ideologi dll. Yang paling monumental adalah sejarah asal muasal manusia itu sendiri. Dimana hingga kini pendapat sebagian orang meyakini bahwa manusia diciptakan Tuhan sebagai manusia sejak dari awalnya tanpa melalui proses evolusi. Namun ada sebagian orang yang sangat dipengaruhi teori Charles Darwin bahwa manusia dan sejumlah binatang penghuni bumi ini adalah merupakan hasil evolusi suatu makhluq tertentu selama jutaan tahun. Belakangan Darwin dkk tidak dapat membuktikan data empiris terhadap teorinya itu, sehingga ia sendiri memberinya label missing link bahkan kelompoknya pun pusing harus membuktikan data empiris atas teorinya itu.
Walaupun demikian dalam sejarah muncullah segolongan orang yang merasa tercipta dari ras manusia murni bukan hasil evolusi, sehingga ia berhak untuk melenyapkan manusia dari hasil evolusi. Contoh konkritnya adalah upaya genoside (pemusnahan ras manusia) yang dilakukan oleh Adolf Hitler. Atau pemusnahan manusia oleh Jengis Khan terhadap manusia yang bukan ras Mongoloid. Atau pemusnahan manusia oleh bangsa Israel terhadap Bangsa Palistina dengan tujuan politik, tanah dan ekonomi.
Secara cerdik kadang penulis sejarah dapat merekayasa dan memutarbalikkan fakta sejarah menjadi cerita lain. Catatan tersebut kadangkala bila disampaikan berulang kali dan bahkan dijadikan acuan dalam mata pelajaran sejarah terhadap para pelajar maka tahun-tahun mendatang catatan pemutarbalikkan fakta sejarah itupun dianggap sebagai suatu kebenaran. Termasuk didalamnya sejarah Indonesia, lebih khususnya sejarah tentang G 30 PKI (Gerakan 30 September 1965) yang diiringi dengan Hari Kesaktian (Haksak) Pancasila pada 1 Oktober 1965.
Menurut penulis buku ‘Civil War ala PKI’, H. Piros Fauzan, dalam seminar sehari dalam memperingati Haksak Pancasila 1965, di Gedung Indonesia Menggugat, Sabtu 1 Oktober 2011, yang diselenggarakan Persatuan Masyarakat Anti Komunis (Permak), bahwa telah terjadi pembelokan opini terhadap sejarah Haksak Pancasila. Menurutnya pada tanggal 1 Oktober tersebut bukanlah Hari Kesaksian Pancasila melainkan hari dibantainya para perwira TNI yang anti komunis. Pada hari itu, katanya, terjadi kudeta dari kaum komunis terhadap Negara dan akan merubah dasar Negara Pancasila menjadi komunis. Namun upaya tersebut sempat dilawan oleh kalangan militer yang anti komunis sehingga terjadilah peristiwa pembantaian di Lubang Buaya, Jakarta.
Disamping itu, katanya, hari-hari selepas tanggal 1 Oktober belum ada tanda-tanda saksinya Pancasila, karena ajaran komunis yang tidak bertuhan masih belum dilarang, PKI belum dibubarkan dan masih banyak pejabat setingkat menteri maupun di kalangan petinggi militer yang masih berfaham dan menyokong gerakan komunisme di Indonesia.
Sekarang ini, katanya, ada kelompok pro PKI yang mulai memperjuangkan ke mahkamah internasional tentang peristiwa 1 Oktober 1965 bahwa mereka adalah korban kekejaman dan pembantaian kalangan anti komunis. Padahal yang benar adalah justru mereka itu pelaku kudeta yang akan mengubah dasar Negara Pancasila dengan mengorbankan banyak rakyat Indonesia. Karenanya Piros mengajak seluruh elemen bangsa untuk bersama-sama berupaya meluruskan opini sejarah. Masyarakat harus tahu sejarah yang benar.
“Dengan meluruskan sejarah 1 Oktober 1965 kita dapat menghindari vonis bersalah dari mahkamah internasional atas peristiwa tersebut”, katanya.



Senin, 26 September 2011

Sabtu, 17 September 2011

Senin, 12 September 2011

Kamis, 08 September 2011

Dadang Mahisa's Talk: pepsi = isded

Dadang Mahisa's Talk: pepsi = isded: Bandung-----sebuah minuman yang cukup familiar dan gencar diiklankan di berbagai media massa baik; tv, radio maupun cetak, ternyata menyimpa...

Rabu, 07 September 2011

Dadang Mahisa's Talk: Pengakuan Peserta Pengajian JIL

Dadang Mahisa's Talk: Pengakuan Peserta Pengajian JIL: Berikut ini adalah sebuah pengakuan atau kesaksian dari seorang peserta pengajian Jaringan Islam Liberal (JIL), Agus Permana, yang berbincan...

Sabtu, 03 September 2011

Dadang Mahisa's Talk: Mudik

Dadang Mahisa's Talk: Mudik: Sudah menjadi budaya bahwa menjelang, ketika atau setelah merayakan hari raya iedul fitri selalu diiringi oleh 'ritual' mudik, pulang kampu...

Selasa, 23 Agustus 2011

Senin, 15 Agustus 2011

Dadang Mahisa's Talk: Tifatul Resmikan MPLIK

Dadang Mahisa's Talk: Tifatul Resmikan MPLIK: "Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo), Ir. Tifatul Sembiring meresmikan program Mobile Pusat Layanan Internet Kecamatan, Senin (8/8)..."

Nazaruddin Ditangkap, Puluhan Petinggi Rontok?


Ditangkapnya buronan kelas kakap mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin, di Kolombia minggu ini tak pelak memunculkan sejumlah spekulasi di tengah rakyat Indonesia. Kebanyakan warga berharap agar semua yang diucapkan Nazaruddin selagi borun di beberapa negara diungkapkan juga di muka  pengadilan secara transparan dan terang benderang.
Sebagaimana diketahui sebelum tertangkap, Nazaruddin sempat menyebarkan SMS dan diwawancarai Metro TV dan TV one serta wawancara Skype dengan Iwan Piliang yang didengar banyak pemerhati dari berbagai kalangan. Dalam pernyataannya Nazaruddin menyebut sejumlah pejabat tinggi turut serta terlibat dalam aksinya ‘menjebol’ uang negara.
Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum yang belum lama menjadi petinggi Partai Demokrat ini disebut Nazaruddin menyebar uang milyaran rupiah untuk ‘membeli’ suara para pendukungnya. Sejumlah saksi mata dari berbagai kalangan sempat disitir Nazaruddin untuk memperkuat pernyataannya itu; sopir mobil box, ketua dan sekretaris DPD Kota/Kabupaten peserta Rakernas PD beberapa waktu lalu di Bandung. Uang $US 10.000 hingga $US 40.000 sempat menjadi obrolan hangat di tengah peserta kongres tersebut, karena ada diantaranya yang sengaja atraktif dengan cara mengipas-kipaskan lembaran uang dollar Amerika tersebut untuk membujuk rekan lainnya agar mau mendukung Anas.
Kehadiran generasi muda sekaliber Anas sebagai Ketua umum sebuah partai besar pemenang pemilu sebenarnya sempat memberikan secercah harapan terjadinya estafeta kepemimpinan nasional. Namun dengan berkembangnya issue politik uang pada kongres tersebut harapan tadi luntur. Sebab, semua orang pun saat ini bisa menang asal ada uang. Persoalannya adalah tidak semua orang mampu mengumpulkan uang sebanyak itu. Namun bagi Anas ternyata uang bukan masalah. Ia mampu mengumpulkan uang sebanyak itu dan membagi-bagikannya. Tentu saja Anas tidak sendirian ‘mencari’ uang tersebut. Sebagai pengusaha, anggota DPR dan Bendahara Umum PD, Nazaruddin lah orang yang mendapat ‘pesanan’ mengumpulkan uang tersebut dari berbagai sumber. Ujung-ujungnya uang tersebut berasal dari APBN alias uang negara, uang rakyat.     
Anas tentu saja tidak menerima begitu saja tuduhan sahabat dekat yang kini memusuhinya itu. Ia balik melaporkan Nazaruddin ke polisi dengan tuduhan pencemaran nama baik.
Pejabat lain yang dituding Nazaruddin adalah; Angelina Sondakh, I Wayan Koster, dan Menegpora, Andi Malarangeng, bahkan lembaga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) disebut-sebut Nazaruddin mendatanginya untuk negosiasi kasus korupsi. Nazar mengatakan bahwa dirinya menyimpan video rekaman dari CCTV di rumahnya saat ketua KPK mendatanginya.
Publik tentu saja harap-harap cemas atas tertangkapnya Nazaruddin. Khawatir terjadi apa-apa terhadap diri saksi pelaku korupsi ini. Kekhawatiran tersebut bukan tanpa alasan. Sebab di negara yang konon menjunjung tinggi supremasi hukum ini ternyata dalam sejarahnya telah terjadi pembungkaman terhadap para whistle blower, seperti; Munir meninggal karena makanan diracuni, Antasari Azhar dituduh membunuh dan berselingkuh istri pengusaha Nasrudin hingga Konjen Susno Djaudji yang terpaksa meringkuk di sel tahanan karena ‘nyanyiannya’ tentang polisi hitam.
Publik bukan menganggap Nazaruddin sebagai pahlawan anti koruptor tetapi sebagai pelaku korupsi yang selama tiga bulan ini berani ‘bernyanyi’ tentang orang-orang yang bersama-sama ‘merampok’ uang Negara, uang rakyat Indonesia yang sebagaian besarnya kelaparan dan termarginalkan.
Sebagaimana nyanyian Iwan Fals, Publik berharap agar hukum ditegakan setegak-tegaknya. Tanpa pandang bulu, transparan dan berkeadilan. Publik berharap agar para penegak hukum juga mengusut orang-orang yang disebut-sebut Nazaruddin terlibat merampok dan menikmati uang ‘jarahan’ tersebut.

Senin, 01 Agustus 2011

Berita Foto: Pelantikan PWI Jabar

Berita Foto: Pelantikan PWI Jabar: "Kepengurusan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Barat Periode 2011-2016, Sabtu (30 Juli 2011) dilantik Ketua Umum PWI Pusat, Mar..."

Dadang Mahisa's Talk: Stok Pangan Hingga Lebaran, Aman

Dadang Mahisa's Talk: Stok Pangan Hingga Lebaran, Aman: "Sekretaris Dinas Pertanian, Peternakan dan Ketahanan Pangan Kota Bandung, Ir. Eli Wasliyah, Rabu (27 Juli 2011) mengatakan bahwa stok atau p..."

Jumat, 01 Juli 2011

Kontroversi Fatwa Haram BBM Bersubsidi


Majelis Ulama Indonesia (MUI) belakangan menjadi sorotan dan perbincangan serius dari berbagai kalangan.  REaksi tersebut muncul akibat pernyataan pribadi Ketua MUI Makruf Amin saat ditanya wartawan usai berkunjung ke Kementrian ESDM. Makruf Amin menjawab spontan begitu saja saat wartawan menanyakan pendapatnya tentang Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis premium yang kini diwacanakan Pemerintah RI untuk dicabut subsidinya.  Kalaupun diberikan subsidinya akan sangat terbatas pada mereka yang termasuk golongan rakyat miskin. Sehingga orang kaya atau orang yang berduit dengan mobil pribadi yang mewah menjadi tidak berhak lagi menggunakan BBM jenis premium untuk kendarannya itu.
Makruf Amin sebagaimana dikutip oleh Ketua MUI lainnya, KH Amidan, menyebutkan perilaku orang kaya yang menggunakan bensin premium yang bersubsidi itu sebagai tindakan Ghosob (mencuri hak orang lain) sehingga bisa disebut sebagai perilaku dzalim terhadap orang lain. Dan tindakan seperti itu haram hukumnya.
Kontan saja pernyataan KH Makruf Amin mengundang opini banyak orang. Ada yang mengkait-kaitkannya dengan kunjungan rombongan MUI ke ESDM. Ada yang menyebutnya bahwa pernyataan tersebut adalah ‘pesanan’ dari: pengusaha, para politisi bahkan Presiden SBY.
Namun bila menyimak pernyataan KH Amidan di TV one Nampak jelas bahwa kalangan ulama yang tergabung dalam MUI lebih berpihak pada pernyataan dan kebijakan pemerintah RI yang akan segera mencabut subsidi BBM jenis premium, yang dianggap membebani dan memberatkan APBN. Sehingga layak untuk dicabut.
KH. Amidan berbeda pendapat dengan Ichsanudin Noorsy yang ketika itu diwawancarai bareng di acara AKI pagi TV One. Menurut Ichsanudin KH. Amidan hanya melihat kasus pemborosan BBM bersubsidi ini di ujungnya dan tidak melihat di pangkalnya sehingga penilaiannya sepihak dan tidak konfrehensif. Akibatnya ulama bakal menerima begitu saja alasan yang dikemukakan pemerintah RI untuk mencabut subsidi BBM jenis premium.
Setelah menuai kritikan dan kecaman keras hampir dari seluruh lapisan masyarakat, akhirnya pihak MUI membantah akan mengeluarkan  fatwa haram memakai bensin premium. Dan menyatakan bahwa pernyataan tersebut adalah opini pribadi KH. Makruf Amin bukan kaul ulama. Apakah pernyataan tersebut akan meredam; kritikan, kecaman, cemoohan bahkan hujatan kepada ulama?. Masih belum bisa dipastikan. Kecuali, ya kecuali para kiayi, ulama atau cendikia yang  tergabung dalam wadah MUI bisa mengalihkan perhatian masyarakat sebagaimana yang sering dilakukan para politisi, pejabat publik atau para pejabat di negeri ini. Artinya ulama harus membuat issue baru yang dapat mengalihkan perhatian rakyat Indonesia. Namun jangan salah. Bisa-bisa issue baru itupun justru akan semakin memojokan lembaga keagaman tersebut.
Dari sejarahnya MUI memang seringkali terjebak pada pembuatan fatwa yang seolah-olah merupakan pesanan atau orderan dari; penguasa, pengusaha, politisi, perorangan atau kelompok tertentu, seperti fatwa haramnya rokok, fatwa sesatnya Ahmadiyah, fatwa haramnya golput, fatwa KB, fatwa haramnya wanita naik ojeg, fatwa menikah beda agama, fatwa berganti kelamin, fatwa cloning anggota tubuh, fatwa awal bulan ramadhan atau awal syawal,  dll.
Sebenarnya ada banyak harapan yang dialamatkan kepada MUI terkait dengan sejumlah peristiwa yang terjadi di negeri ini. Di mata masyarakat peristiwa-peristiwa tersebut seharusnya ulama tampil terdepan setidaknya dalam ‘memproduksi’ fatwa seperti fatwa hukuman terhadap; para koruptor, mavia peradilan, mavia pemilu, mavia pajak, mavia kasus, mavia anggaran dan mavia-mavia lainnya.
Walaupun sebenarnya ada hukum-hukum yang qoth’i (sudah pasti, jelas) yang bersumber dari Al quran dan hadits yang tidak perlu lagi dibuatkan fatwa ulama, seperti; hukum mencuri, hukum membunuh, hukum menipu, faraid, berzina dll. Namun  itulah masyarakat Indonesia yang masih menganggap ulama sebagai tokoh panutan masyarakat. Dimana sabdanya akan menjadi hukum yang akan dipegang teguh dan diterapkan oleh warga muslim.  
Untuk itu hati-hatilah ulama dalam mengeluarkan pendapat atau opini pribadi.

Kamis, 19 Mei 2011

Legalisasi Ganja dan Upaya Globalisasi UU


Lingkar Ganja Nusantara (LGN) awal Mei ini menuntut pemerintah agar melegalkan; penggunaan, penanaman dan pemanfaatan ganja yang selama ini dikatagorikan ke dalam jenis narkoba (narkotika dan obat-obatan), sehingga keberadaannya menjadi barang haram yang mesti dijauhi warga negara Indonesia. Alhasil bila ada yang melangggar ketentuan tersebut maka hukuman pidana akan menjeratnya.
Dalam pembelaannya, LGN mengeluarkan dalih bahwa ganja sebenarnya secara ilmiah mengandung manfaat bagi umat manusia, sehingga keberadaannya jangan diabaikan.
LGN sendiri sebenarnya sebuah LSM yang relatif kecil sehingga sampai kini tidak terdengar ’suaranya’. Baru setelah mengeluarkan argumen serta tuntutan agar ganja dilegalkan, dengan semacam ’paksaan’ atau tepatnya tekanan (freesure)  dengan akan melakukan demo secara rutin agar suaranya segera digubris pemerintah.
Menarik memang, tuntutan LGN ini. Karena ada semacam ’paksaan’ dunia internasional terhadap suatu persoalan di dalam negeri masing-masing negara dunia, bahwa penangan persoalan tersebut harus menggunakan standar yang sudah ditetapkan dunia internasional.
Paksaan globalisasi tersebut  bisa masuk ke dalam berbagai persoalan di negara manapun di dunia, seperti; gaya hidup, standar cantik, sehat, indah, fashion, musik, makanan, sistem politik, sistem demokrasi,  sistem ketatanegaraan, sistem keuangan, perbankan, hukum dan perundang-undangan serta Hak Azazi Manusia. Bahkan sampai urusan siapa memimpin siapa. Atau kapan seseorang naik menjadi pemimpin negara atau kapan dia dilengserkan.
Jadi ada upaya menarik semua warga negara untuk menyamakan persepsi pada satu masalah bahkan dipaksakan untuk menerima sistem tersebut. Bila tidak maka negara atau bangsa tersebut akan dikucilkan dari pergaulan dunia internasional.
Padahal sebagai negara yang berdaulat tentu saja ada kebebasan untuk memilih sebuah sistem dalam mengatur negara dll. Ada kearifan lokal yang patut dijungjung tinggi bahkan bisa menjadi sumbangsih bagi peradaban dunia. Tentunya berguna juga bagi kemaslahatan bangsa itu sendiri atau bangsa di dunia.

Kamis, 05 Mei 2011

vucety: Bin Laden Death Photo

vucety: Bin Laden Death Photo: "Bin Laden
Cybercriminals use in Laden#39;s
Said to be Usama Bin Laden
Bin Laden death linked to
osama in laden dead body
Bin Laden..."

Rabu, 04 Mei 2011


PERIHAL PENCIPTAAN ALAM SEMESTA

Assalaamu’alaikum Warakhmatullohi Wabarokatuh.
Membaca artikel-artikel hipotesa para astronom-barat tentang penciptaan alam semesta, saya jadi teringat ayat-ayat Al Qur’an tentang penciptaan tersebut.
Minimal ada 7 ayat Al Qur’an yang menyebutkan bahwa alam semesta ini diciptakanNya (bukan hipotesa) dalam 6 (enam) masa. Ketujuh ayat Al Qur’an tersebut adalah sebagai berikut:

A’uudzu billaahi minasy-syathaanir-rajiim
Bismillaahir-rahmaanir-rahiim

a.  Surah 7 (Al A’raaf), Ayat 54:
Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas Arasy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam.

b.  Surah 10 (Yunus), Ayat 3:
Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah Yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas Arasy untuk mengatur segala urusan. Tiada seorang pun yang akan memberi syafaat kecuali sesudah ada izin-Nya. (Zat) yang demikian itulah Allah, Tuhan kamu, maka sembahlah Dia. Maka apakah kamu tidak mengambil pelajaran?

c.  Surah 11 (Hud), Ayat 7:
Dan Dia-lah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, dan adalah Arasy-Nya di atas air, agar Dia menguji siapakah di antara kamu yang lebih baik amalnya, dan jika kamu berkata (kepada penduduk Mekah): "Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan sesudah mati", niscaya orang-orang yang kafir itu akan berkata: "Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata".

d.  Surah 25 (Al Furqaan), Ayat 59:
Yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas Arasy, (Dialah) Yang Maha Pemurah, maka tanyakanlah (tentang Allah) kepada yang lebih mengetahui (Muhammad) tentang Dia.

e.  Surah 32 (As Sajdah), Ayat 4:
Allah-lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas 'arsy. Tidak ada bagi kamu selain daripada-Nya seorang penolong pun dan tidak (pula) seorang pemberi syafa'at. Maka apakah kamu tidak memperhatikan?

f.  Surah 50 (Qaaf), Ayat 38:
Dan sesungguhnya telah Kami ciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dalam enam masa, dan Kami sedikit pun tidak ditimpa keletihan.

g.  Surah 57 (Al Hadiid), Ayat 4:
Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa; Kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar daripadanya dan apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepadanya. Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.

Karena saya bukan akhli tafsir bahasa Arab, tentu saja saya hanya mengartikannya benar-benar alam semesta ini diciptakanNya dalam 6 masa. Urutan pemaparan penciptaannya pun sedikit banyak dipengaruhi oleh hipotesa astronom barat pula. Masih sangat dangkal memang, namun harapan saya semoga paparan dibawah ini bermanfa’at.

1.  Pada awalnya alam-semesta yang menempati “langit” adalah berupa “asap”, seperti difirmankanNya pada

Surah 41 (Fushshilat/Yang Dijelaskan), Ayat 11 dibawah ini
Kemudian Dia menuju langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa". Keduanya menjawab: "Kami datang dengan suka hati".

2. Pada masa ke-2 “Asap” tersebut disatupadukanNya, seperti difirmankanNya pada

Surah 21 (Al Anbyaa'/Nabi-Nabi), Ayat 30:
Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?

3.  Pada masa ke-3 dan ke-4 materi padat yang berasal dari “asap” tersebut dipisah-pisahkan menjadi gugusan-gugusan bintang atau galaxy-galaxy. Dan peristiwa ini disebut “Big Bang atau ledakan besar yang sangat dahsyat” oleh para astronom barat, seperti difirmankannya pada

a.  Surah 21 (Al Anbyaa'/Nabi-Nabi), Ayat 30:
Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?

b.  Surah 41 (Fushshilat/Yang Dijelaskan), Ayat 12:
Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa dan Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. Dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.

c.  Surah 15 (Al Hijr), Ayat  16:
Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan gugusan bintang-bintang (di langit) dan Kami telah menghiasi langit itu bagi orang-orang yang memandang (nya),

4.  Salahsatu dari sekian ratus milyar (?) gugusan bintang tersebut oleh para astronom barat dinamakan “Milky Way” atau “Bima Sakti” oleh para astronom Indonesia. Dalam galaxy inilah pada masa ke-5 penciptaan alam semesta ini Alloh menciptakan sistim “Tata Surya” yang oleh para astronom barat dinamakan “Solar System”.
Tata Surya terdiri dari Matahari sebagai pusatnya yang dikelilingi oleh 8 planetnya berturut-turut yaitu Mercurius; Venus; Bumi; Mars; Jupiter; Saturnus; Uranus dan Neptunus. Sedangkan Pluto kalau tidak salah sudah dihapus sebagai planet yang ke-9 sejak setahun yang lalu karena dianggap terlalu kecil ukurannya untuk sebuah planet.
Seluruh langit beserta benda-benda yang ada didalamnya tunduk tanpa syarat pada aturan-aturan yang Alloh tetapkan. Seperti diantaranya difirmankanNya pada

a.  Surah 17 (Al Israa’/Memperjalankan Di Malam Hari), Ayat-44:
Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada suatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.

b.  Surah 22 (Al Hajj/Haji), Ayat-18:
Apakah kamu tiada mengetahui, bahwa kepada Allah bersujud apa yang ada di langit, di bumi, matahari, bulan, bintang, gunung, pohon-pohonan, binatang-binatang yang melata dan sebagian besar daripada manusia? Dan banyak di antara manusia yang telah ditetapkan azab atasnya. Dan barang siapa yang dihinakan Allah maka tidak seorang pun yang memuliakannya. Sesungguhnya Allah berbuat apa yang Dia kehendaki.

Ketundukan alam semesta terhadap ketentuan Alloh ini harus kita sebut sebagai “Sunatulloh” dan bukan hukum-alam seperti kata intelektual-intelektual barat, antara lain

a.  Bumi selalu mengelilingi Matahari dalam waktu satu tahun (365,256 hari) per 1 keliling, sedang Bumi sendiri berputar pada sumbunya (berotasi) selama 24 jam per 1 putaran.
b.  Bulan selalu mengelilingi Bumi dalam waktu 1 bulan atau 29,5 hari per 1 keliling, karena jumlah hari yang tidak genap 30 itulah sebabnya pada penanggalan “Hijriyah” jumlah hari dalam satu bulan selalu bergantian 29 dan 30.  Dan yang lebih hebat lagi Bulan berotasi yang memakan waktu tepat sama dengan waktu ia mengelilingi Bumi (29,5 hari), sehingga hanya 1 dari 2 permukaan Bulan saja yang dapat kita lihat selama-lamanya.
c.  Bila sekelompok atom bersatu maka terbentuklah molekul, bila sekelompok molekul bersatu maka terbentuklah benda. Setiap benda yang terbentuk dari kelompok molekul tersebut akan mempunyai kekuatan menarik benda lainnya. Makin besar masa benda yang terbentuk makin besar pula kekuatan menariknya. Kekuatan menarik Bumi disebut sebagai “Gravitasi Bumi”, gravitasi inilah yang menarik semua benda baik padat, cair maupun gas yang ada dipermukaan Bumi. Itu sebabnya

§   Anda dan benda padat lainnya selalu berada dipermukaan Bumi, setiap kali anda meloncat maka anda akan jatuh lagi kepermukaan Bumi karena ditarik oleh gravitasi tersebut.

Dengan adanya grafitasi bumi ini orang yang mau berfikir mampu menempatkan (mengorbitkan) bermacam-macam satelit (benda padat) diatas langit kita, diantaranya satelit komunikasi sehingga kita bisa berkomunikasi lansung dengan siapa saja dimana saja diseluruh dunia. Juga Anda bisa menikmati berbagai macam program siaran TV langsung yang menarik di dan dari seluruh pelosok Bumi ini.
Dengan memanfaatkan Sunatulloh berupa grafitasi-bumi ini pula ilmuwan-ilmuwan barat dapat menempatkan satelit-telescope “Hubble”, sehingga kita dapat menikmati photo benda-benda angkasa yang sangat mengagumkan seperti galaxy-galaxy, planet-planet, nebula dan lain sebagainya. Yang lebih mengagumkan mereka secara tidak sadar telah mengungkapkan misteri ayat-ayat mutasyaabihaat (?) berikut ini

Surah 15 (Al Hijr):
a.  Ayat 14:
Dan jika seandainya Kami membukakan kepada mereka salah satu dari (pintu-pintu) langit, lalu mereka terus menerus naik ke atasnya,
b.  Ayat 15:
tentulah mereka berkata: "Sesungguhnya pandangan kamilah yang dikaburkan, bahkan kami adalah orang-orang yang kena sihir".
c.  Ayat 16:
Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan gugusan bintang-bintang (di langit) dan Kami telah menghiasi langit itu bagi orang-orang yang memandang (nya),

§   Air atau cairan selalu mengalir ke tempat yang lebih rendah karena pada tempat yang lebih rendah gravitasi Bumi lebih besar.

Dari Sunatulloh inilah “orang-orang yang mau berfikir”, menciptakan Pembangkit Listrik Tenaga Air dan sebagainya. Siapakah mereka? Sedihnya mereka bukanlah umat Muhammad SAW.

§   Karena gravitasi ini pula permukaan Bumi ini selalu diselimuti oleh gas yang disebut udara atau atmosphere, sehingga segala kehidupan dapat tetap berlangsung dan terpelihara. karena selain untuk pernafasan udara berfungsi sebagai pelindung kita dari hujan meteorit; sinar matahari yang berbahaya dan lain sebagainya.

d.  Bila ada campuran bahan bakar dan udara/oxygen dengan konsentrasi tertentu dipanaskan sampai temperature tinggi tertentu, maka akan terbentuklah api. Dengan mengikuti Sunatulloh ini pula terciptalah mesin-mesin penggerak dan lagi-lagi bukan umat Muhammad SAW yang memanfa’atkannya.
e.  Dan seterusnya ……dst.

5.  Pada masa ke-6 Alloh mempersiapkan Tata-Surya (Matahari, Bumi dan sebagainya) agar layak ditempati oleh manusia seperti difirmankanNya pada:

a.  Surah 10 (Yunus), Ayat 5:
Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui.

b.  Surah 13 (Ar Ra’d/Guruh), Ayat 2:
Allah-lah Yang meninggikan langit tanpa tiang (sebagaimana) yang kamu lihat, kemudian Dia bersemayam di atas Arasy, dan menundukkan matahari dan bulan. Masing-masing beredar hingga waktu yang ditentukan. Allah mengatur urusan (makhluk-Nya), menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya), supaya kamu meyakini pertemuan (mu) dengan Tuhanmu.

c.  Surah 15 (Al Hijr),
§   Ayat 19:
Dan Kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan Kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut ukuran.
§   Ayat 20:
Dan Kami telah menjadikan untukmu di bumi keperluan-keperluan hidup, dan (Kami menciptakan pula) makhluk-makhluk yang kamu sekali-kali bukan pemberi rezeki kepadanya.
§   Ayat 21:
Dan tidak ada sesuatu pun melainkan pada sisi Kami-lah khazanahnya; dan Kami tidak menurunkannya melainkan dengan ukuran yang tertentu.
§   Ayat 22:
Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan (tumbuh-tumbuhan) dan Kami turunkan hujan dari langit, lalu Kami beri minum kamu dengan air itu, dan sekali-kali bukanlah kamu yang menyimpannya.

d.  Surah 21 (Al Anbyaa'/Nabi-Nabi), Ayat 32:
Dan Kami menjadikan langit itu sebagai atap yang terpelihara, sedang mereka berpaling dari segala tanda-tanda (kekuasaan Allah) yang terdapat padanya.

Atmosphere atau lapisan udara yang menyelimuti Bumi diciptakanNya sebagai atap atau pelindung makhlukNya dari kemungkinan tertimpa hujan Meteor atau Bintang-Jatuh.
Bintang jatuh atau meteor adalah benda-benda langit (asteroid?), biasanya bentuknya tidak beraturan dengan berbagai macam ukuran yang memasuki atmosfer bumi karena ditarik oleh grafitasi-bumi (jatuh kebumi) dengan kecepatan yang sangat tinggi. Karena bergesekan dengan udara pada lapisan atmosphere, maka benda tersebut terbakar dan meledak sebelum sampai di permukaan bumi.
Contoh jelas yang terlihat dari benda langit tanpa perlindungan “atap” adalah Bulan. Begitu banyaknya “kawah” yang terbentuk oleh bintang jatuh pada bulan tersebut dan bisa Anda bayangkan malapetaka apa saja bila terjadi pada Bumi tempat kita hidup ini.

e.  Dan seterusnya…..dst
Sesungguhnya saya masih berkeinginan untuk melanjutkan pemaparan ini, karena dalam pelaksanaannya kita dipaksa untuk banyak baca (terjemah) Al Qur’an dan belajar menafsirkan serta memikirkannya sebagai kewajiban setiap individu yang mengaku Muslim. Dan ternyata (menurut saya pribadi) tidak seperti halnya mu’jizat-mu’jizat yang Alloh anugerahkan pada para Nabi pra Muhammad SAW,  kemu’jizatan Al Qur’an akan nampak bila kita membacanya dan selalu “update” (manusia modern baru berhipotesa, Al Qur’an sudah menyatakannya) sepanjang masa tanpa perlu direvisi seperti halnya “kitabsuci-kitabsuci” lainnya.

Wassalaam.
Tatan Sontani