Jumat, 15 April 2011

Arifinto dan Jebakan Sex

Politisi dan anggota DPR RI asal PKS, Arifinto, kena getahnya saat membuka situs porno di sidang paripurna DPR RI beberapa waktu lalu. Kelakuannya itu dijepret kamera wartawan yang memang sering mencari sesuatu yang aneh-aneh di dalam sidang-sidang DPR RI.  Ngobrol, tertawa, bisik-bisik, baca koran, buka laptop, terima telpon, baca sms, bahkan ngantuk pun bisa menjadi sasaran jepretan kamera wartawan.
Celakanya, ya celakanya Arifinto- adalah politisi PKS, yang merupakan partai kader Islam yang berslogan bersih dan jujur- buka situs porno. Entah foldernya sendiri atau kiriman email orang. Heboh. Wajar jika heboh. Karena dua hal; pertama dia seorang anggota DPR RI yang sedang bersidang yang dibayar uang rakyat. Kedua dia kader PKS yang partai Islam itu.
Kalau bukan dari PKS, penulis yakin sanksinya tidak akan seberat itu. Dimana Arifinto diharuskan melakukan; taubatan nasuha, meminta maaf kepada; partai, kader PKS, konstituen dan masyarakat umum. Bahkan dia harus kehilangan kursi panas DPR RI yang banyak dirindukan dan diperjuangkan orang.
Jika ia dari partai lain penulis yakin ketua partai akan membelanya. Ketua fraksi akan membelanya. Kader partai akan membelanya. Konstituen akan membelanya. Tidak perlu taubatan nasuha. Tidak perlu meminta maaf kepada semua orang. Dan yang terpenting tidak perlu mundur dari DPR RI. Itu pasti.
Jeratan Sex
Sebenarnya jebakan sex ini bukan saja dialami Arifinto melainkan oleh banyak kalangan bahkan semua orang. Kita ingat mantan Presiden Gus Dur pun pernah diisukan ‘bermain’ dengan seorang wanita dimana foto keduanya pernah dimuat di sejumlah media massa nasional. Demikian juga mantan Presiden Soekarno. Bahkan Presiden SBY pun pernah diisukan ada main dengan seseorang. Belakangan issue yang menerpa Presiden SBY lenyap begitu saja.
Sejumlah anggota DPR RI, DPRD propinsi, kota/kabupaten  maupun pejabat tinggi, gubernur, walikota, bupati dan pejabat publik lainnya  di negeri ini pun pernah diterpa issue bermain sex dengan wanita bukan istrinya, baik dengan artis maupun masyarakat biasa.  
Di kalangan artis issue permainan sex nampaknya sudah biasa. Apakah cuma pakaian minin, bikini, sedang mandi, berenang, goyang ngebor, goyangan seronok. Bahkan hubungan badan kerap kita dengar dan tonton di kalangan artis. Kita ingat Ariel, Luna, Cut Tari dll.
Sebenarnya masyarakat bawah pun akhir-akhir ini mulai “akrab” dengan dunia aurat itu. Tak jarang kita lihat di jalan-jalan umum wanita bercelana minim, berbaju sexy tanpa ada rasa risih dan sungkan. HP, laptop, computer juga kerap diselipi folder-folder sex, seronok dan mengundang birahi. Demikian juga tontonan di bioskop dimana unsur sex secara terbuka maupun tersembunyi/sublim disuguhkan kepada penonton berbagai kalangan tanpa memandang usia. Hasilnya: pernikahan dini, hamil di luar nikah, sex bebas dan aborsi meningkat tajam.
Ini adalah gerakan sitematis dan masiv agar manusia pada umumnya terjerumus pada kehidupan sex bebas tak bertanggung jawab seperti layaknya hewan. Padahal manusia adalah makhluq mulya yang harus tetap menjaga kemulyaannya itu. Jangan sampai turun derajatnya menjadi hewan bahkan lebih rendah dari hewan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar